Cover

Preface

Pengantar

 

 

Hubungan orang satu sama lain  dari satu tempat ke tempat lainnya bermula mengandalkan tubuh sendiri. Kaki khususnya mengantarkan perjalanan orang dan rombongan dari satu tempat ke tempat lainnya. Perlahan umat manusia akrab dengan alam lingkungannya dan menggunakan keledai hingga kuda sebagai alat bantu berhubungan dengan orang lainnya di tempat berbeda dan atau berpindah tempat. Itu konon bermula pada kurun tahun 3500 SM hingga 2000 SM, sebelum masehi. Di lengkapi kuda dan keledai perjalanan orang dan rombongan bukan sekedar silaturahim dan penjelajahan. Minat untuk melakukan perluasan wilayah, penjajahan, juga akuisisi berkembang. Seiring dengan itu transportasi yang hanya mengandalkan kuda dan keledai berkembang kian pesat. Ditemukannya teknologi roda menginspirasi hadirnya Delman, Andong, Sepeda, Becak, motor, bis, hingga kereta api dan pesawat udara.

Pun dilaut jika sebelumnya hanya menggunakan kapal yang merentangkan layar, bergantung pada dayung dan mata angin lalu dilengkapi keberadaan kapal bermesin. Kapal tongkang bermesin.Kapal laut bermesin dan seterusnya.

Semuanya itu berkembang dari akal pikir umat manusia yang didorong oleh kehendak, keinginan dan kebutuhan.  Menghabiskan waktu cukup lama untuk menghadirkan: sepeda baru pada tahun 1790 dan disempurnakan pada tahun 1818, oleh Baron Karls Drais von Sauerbronn; mobil pertama dibangun oleh Nicolas J Cugnot di Birmingham, Inggris, pada 1769 hingga disempurnakan di tahun 1896 oleh Frederick William Lanchester. demikian pun alat transportasi lainnya memakan waktu cukup lama hingga tidak ada jalan pintas di dalam membangun teknologi. Kesabaran dan ketekunan menghadirkan keragaman dan pilihan, Tetapi hasil dari teknologi dapat digunakan untuk mempercepat, melancarkan pencapaian tujuan. Hasil dari teknologi seolah ragam sajian “jalan pintas” dengan berbagai konsekuensinya.

Naik pesawat lebih cepat sampai daripada naik kereta api tetapi mempunyai konsekuensi tingginya harga tiket pesawat. Naik mobil pribadi lebih nyaman jika mobilnya dilengkapi pendingin, mobilnya layak, milik sendiri dan mempunyai cukup uang untuk membeli bahan bakar dan membayar tol

Ketersedian jalan pintas sesungguhnya berasal dari pikiran dan kecerdasan umat manusia yang terus berkembang melahirkan teknologi teknologi baru. Jalan Pintas berjalan berdampingan seiring sejalan dengan teknologi dan masa kini.

Jalan pintas sebagai alat dan kemudahan mempermudah umat manusia bekerja, bertindak dan berlaku. Mau lurus, mau berkelok,terserah. Dan, sebagai jalan pintas beragam alat dan cara yang dihasilkan teknologi itu dapat digunakan bersamaan, berbarengan selain tunggal. Ini kemudian memudahkan orang orang melakukan “multi tasking,” ; sudah punya pacar, punya keluarga juga punya selingkuhan …

Tujuannya cuma memenuhi keinginan “bahagia”, ada “kemudahan”, ada “sensasi”   sekaligus terasa terpenuhinya “keinginan”. Sebab terasa masih belum cukup jika hanya terpenuhinya “kebutuhan”.

 

 

Introduction

 

Pendahuluan

 

KELUARGA JALAN PINTAS

 

 

Sebuah negara terdiri dari satu bangsa atau beragam suku bangsa merupakan elemen masyarakat yang terdiri dari individu demi individu, perorangan, di dalam keluarga. Keluarga akar asal mulanya masyarakat bangsa. Anggota keluarga dan keluarga tidak dapat menghindar dari teknologi. hanya saja mungkin teknologi yang dihadapi berjalan demikian lambat sehingga tidak sama antara keluarga satu dengan lainnya di suatu tempat.

Misal, di perkotaan generasi muda sejak milenial, gen x, gen y juga gen alpha sudah akrab dengan gadget. Sementara di pedesaan generasi serupa baru mengenal gadget dan mengalami masa sentakan, tercengang pada teknologi. Pesona gadget menjadi jalan pintas mencari jodoh, mendapatkan kekasih dan istri yang pada akhirnya konon banyak yang berusia seumur jagung. Sementara generasi serupa di perkotaan menggunakan gadget dan pesonanya sebagai salah satu cara memperoleh penghasilan. Membuat konten, menulis novel di berbagai aplikasi, berjualan online dan seterusnya ….

Selanjutnya ..

Mencari jalan pintas dalam kehidupan berkeluarga bisa tampak menggoda, tetapi seringkali tidak memberikan hasil yang diinginkan dalam jangka panjang. Ada beberapa pandangan tentang hal ini.

  Kehidupan berkeluarga sesungguhnya sebuah proses yang selayaknya dinikmati.Menikmati setiap proses, baik suka maupun duka, adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat dan harmonis.Kesuksesan dalam kehidupan berkeluarga tidak bisa dicapai dengan cara instan.

John C. Maxwell dalam Failing Forward menegaskan, “Hambatan umum menuju kesuksesan adalah keinginan kuat untuk mengambil jalan pintas menuju kesuksesan. Jalan pintas tidak pernah memberikan hasil yang memuaskan dalam jangka Panjang.”

Beredar dimasyarakat fenomena jalan pintas yang sering diangkat ke layar kaca bahwa pergi ke dukun, mempunyai dukun, bisa membuat cepat naik pangkat, cepat kaya, bisa mendapatkan kekasih yang diidamkan dengan mudah dan sejenisnya. Tetapi dukun harus dibayar entah bagaimana bayarannya, jika tidak sanggup bayar dan atau dukunnya pun wafat bagaimana pula nasib pemuja dukun ini.

Sesungguhnya ada proses yang harus dijalani, dinikmati, dan dimaknai untuk mencapai kesuksesan, karena semua itu tidak bisa mendadak dan turun begitu saja dari

Impressum

Verlag: BookRix GmbH & Co. KG

Texte: Bookrix
Bildmaterialien: Martono Lukito
Cover: Martono Lukito use CC
Lektorat: Just Roos
Korrektorat: Yuda
Übersetzung: Ketut Suasti
Satz: Yuda
Tag der Veröffentlichung: 25.08.2024
ISBN: 978-3-7554-7998-7

Alle Rechte vorbehalten

Widmung:
The use of shortcuts and multitasking can affect high blood pressure, heart rate, anxiety, memory impairment, and stress.

Nächste Seite
Seite 1 /