CERITA SATU
Benedicta Maria. Dia menuliskan roman panjang. Naskah aslinya sekitar 1500 folio spasi tunggal. Roman yang dia tulis selekas mungkin berkejaran dengan musim . Dimulai ketika musim dingin mulai meleleh, salju memutih mangkak menuju cair, dan selesai sebelum daun maple pertama gugur mengakui musim gugur.
Roman yang dalam versi bahasa Indonesia berjudul “Ingat Engkau” ini dibuka dengan kisah melepas sarung tangan. Lalu dia berkisah panjang tentang apa saja. Mengisahkan Tuhan dan ricik air yang mulai terdengar meliuki batu, kuntum bunga, pelangi yang dilukis matahari, watna-warni di jemuran, sisa berangan yang tak terpanggang di musim dingin, senyum hangat seorang loper koran, bunyi kayuh sepeda, dan apa saja.
Membaca Roman ini, seperti mendengar suit angin dalam nada mayor. Lembar demi lembar seperti slide-slide
film dokumenter yang menyamarkan tragedi.
“Ingat Engkau”, adalah Roman Tragedi sederhana. Benedicta Maria. Dia menuliskan roman panjang. Naskah aslinya sekitar 1500 folio spasi tunggal. Hanya untuk belajar mengucap 3 kata; I LOVE YOU
yang juga padan dengan AKU CINTA KAMU! [162 kata
]
CERITA DUA
Seorang latin, penulis cerpen, nama penanya Camila Camomile. Mantan istri seorang legenda sepak bola yang dibesarkan kehidupan jalanan Buenos Aires. Ia bersikukuh bahwa sebuah bukunya yang diterbitkan dengan ketebalan 1031 halaman belum terikut sampul dalam dan sampul luar adalah sebuah cerita pendek.
Kecuali menyoal jumlah halaman, para kritikus sasta tak dapat menyangkal kekukuhan Camila. Sebuah cerita pendek yang menghentak. Dibuka dengan kekerasan jalanan, sebuah bola melesat ditendang seorang yang melintas. Terlalu cepat. Lebih dari cukup untuk membuat pingsan seorang bocah. Tapi bukan kepala bocah yang terhantam.
Bola yang tertendang kaki seorang latin dengan darah Indian yang dominan itu menghantam pelipis pemimpin sebuah gank. Lalu, dor-dor-dor
! Cerpen itu ditutup dengan tangis tanpa air mata seorang perempuan yang memeluk mayat. Sebuah lorong tiba-tiba terasa demikian dingin.
Sejak peluncuran pertamanya, karya yang oleh Camila dijuduli “A Story
” mengundang polemik. Lekas setelah itu, karya Camila dapat dibaca di beberapa negara dalam versi terjemahan masing-masing negara. Dalam kurun 60 hari, terkabar sudah naik cetak terjemahan 30 bahasa. Sebuah penerbit di Indonesia akan diterbitkan sebagai “Cerita”.
“Ini cerpen,” tukas sang penulis. Bukan hanya menjawab lontaran para kritikus bahwa Story adalah novel. Melainkan pula sebagai jawaban bagi banyak pihak lain. Politikus, Polisi, wartawan, dan barangkali pula jaringan mafia, mengendus sesuatu dibalik “Cerita”.
Diduga apa yang ditulis Camila adalah sebuah memoir. Sebuah kesaksian atas menghilangnya suaminya pada sebuah malam.
Camila kemudian menghilang. Banyak yang mengira-ngira ia dihilangkan. Tapi beberapa tahun kemudian, terbaca tulisan di sebuah tembok ruang bawah tanah. Digurat dengan lipstik. Diperkirakan adalah pesan terakhir Camila. Ahli-ahli tulis tangan, meyakini tulisan di tembok itu memang mirip tulisan Camila.
Sebuah pesan terakhir yang pandak. Just
“A Story
”! I just want to tell about 4 letters
; l-o-v-e
.
Versi bahasa Indonesianya, membingungkan penerjemah dan editor. Menuliskan C-I-N-T-A butuh 5 huruf. [290 kata
]
CERITA TIGA
Sebuah puisi panjang, terinspirasi dari 1000 genting sebuah kuil mungil, kuil Zen, di satu titik Fukuoka. Puisi panjang yang dibangun dengan mencicil satu haiku satu hari sembari mengamati genting satu persatu.
Adalah Mansour Naseer, seorang muslim Prancis, imigran Aljazair. Tak banyak yang tahu, dia adalah juga pemilik nama Houdain penulis kisah-kisah perang, yang kemudian jatuh cinta pada kedamaian haiku. Ia mengenal haiku dari sebuah buku tentang Timur.
Maka menggelandang ia sampai ke tepi sebuah kuil setelah puas menyaksikan festival musim gugur Kashii Shrine.
Seribu haiku yang mengisahkan perjalanan sekeping genting. Diduga sebagai pelambang kehidupan yang diimpikan Mansour Naseer atas hidupnya sendiri.
Sebagai penghormatan bagi Naseer, pecinta Haiku, kepala kuil mengusulkan agar satu demi satu haiku ditulis pada satu demi satu genting.
Untuk menghormati penghormatan sang kepala kuil, Naseer meminta genting ke 1001. Dia tulis satu haiku lagi. Seribu haiku dia lukiskan dalam satu haiku, pada genting terakhir. [147 kata
]
CERITA EMPAT
“Kirk! Cukup panggil Kirk!’ demikian ucap lelaki itu setiap kali berkenalan. Dia penyiar radio gelap. Dia bangun radionya tak jauh dari dimana radio fiksi karya Allan Moyle berlokasi.
Siarannya penuh makian, mulai dari protes skandal korupsi, demoralisasi, polusi, sampai McD yang meluluhlantakkan hutan hujan tropis di amazon demi asupan daging sapi.
“Tembak mati saja semua orang yang diduga terlibat skandal korupsi! Daripada bikin pusing penonton tivi! Usut mengusut kasus tampak tak lebih dari komedi situasi!
Ini hanya pembuka siaran terbaru Kirk! Dia akan ngoceh 4 jam sehari, lalu mematikan siarannya. Berbusa-busa mulutnya siarkan umpat. Pendengar radio gelap ini menunggu menunggu 1 kalimat penutup Kirk yang menggelegar membunyikan FUCK YOU
! [111 kata
]
Tentang Penulis
Syam Asinar Radjam. Seorang Prabumulih. Petani. kawansyam@yahoo.com | http://dusunlaman.net
Texte: Copyright © 2011 by Syam Asinar Radjam
All rights reserved.
Tag der Veröffentlichung: 05.04.2011
Alle Rechte vorbehalten